Makalah Sistem Informasi Manufaktur dan Sistem Informasi Eksekutif
SISTEM
INFORMASI MANUFAKTUR DAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF
KELOMPOK
5
2KA22
Ahmad
Kurniawan 10117335
Erlangga
Prasetyobudi 11117973
Salman
Alfarisi 15117470
Siska
Drata M 15117703
SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2018/2019
DAFTAR
ISI
Daftar
isi……………………………………………………………………………… i
BAHASAN
5.1 Komputer
Dalam Manufaktur……………………………………………….... 1
5.2 Komputer Sebagai Sistem Informasi
Manufaktur……………………………. 1
5.3 Model
Sistem Informasi Manufaktur…………………………………….... 4
a. Subsistem
Pemrosesan Data ………………………………………….. 4
b. Subsistem
Pemrosesan Industri………………………………………… 4
c. Subsistem
Inteligensi Manufaktur…………………………………… 5
d. Subsistem
Produksi…………………………………………………….. 5
e. Subsistem
Inventarisasi……………………………………………… 5
f.
Subsistem Kualitas…………………………………………………… 6
g. Subsistem
Biaya……………………………………………………… 6
5.4 Membuat Manufaktur
Komputer Terpadu…………………………………… 6
5.5 Pemahaman Mengenai Apa yang
Di Maksud Dengan Eksekutif…………… 7
5.6 Kebutuhan Informasi Bagi
Eksekutif………………………………………… 8
5.7 Sistem Informasi
Eksekutif Berdasarkan Komputer………………………… 9
5.8 Keputusan
Implementasi EIS………………………………………………… 10
5.9 Trend EIS di Masa Datang…………………………………………………… 11
DAFTAR
PUSTAKA
5.1
Komputer Dalam Manufaktur
·
Computer-Aided-Design
(CAD)
Program
komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin
digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis maupun simbol‐simbol yang memiliki
makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang
lebih sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan
komputer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.
CAD
digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan
dan jembatan hingga bagian‐bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan
garis.
·
Computer-Aided-Manufacturing
(CAM)
Penerapan
komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan komputer
seperti
bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang
diperoleh dari database rancangan.
·
Perobotan
Penerapan komputer
yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara
otomatis menjalankan
tugas‐tugas tertentu dalam proses manufaktur yang
memungkinkan
perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang
tinggi, juga
digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti
melakukan pekerjaan
di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan
kinerja dan
keefektifan robot kurang maksimal.
5.2
Komputer
Sebagai Sistem Informasi Manufaktur
Sistem
Pemesanan Kembali ( ReOrder Point/ROP)
Setelah
komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer
diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu
menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian
memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang
berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang
mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem
titik pemesanan kembali.
Rumus
menghitung ROP :
R
= LU + S
Dimana
:
R
: titik pemesana kembali
L
: lead time pemasok
U
: tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S
: tingkat safety stock (dalam unit)
Material Requirement Planing (MRP)
MRP
dikembangkan pada tahun 1960‐an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company. MRP
adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentifikasikan material,
jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :
1.
Sistem penjadwalan produksi
menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah
waktu produksi terpanjang.
2.
Sistem MRP menguraikan
tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3.
Sistem perencanaan
kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam
kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal
pemesanan.
4.
Sistem pelepasan pesanan
menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian
Manfaat MRP bagi
perusahaan :
1. Perusahaan
dalam mengelola materialnya secara lebih efisien
2. Perusahaan
dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3. Perusahaan
mengetahui kebutuhan material di masa depan
4. Pembeli
dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok.
Manufacturing
Resource Planning (MRP II)
Manufacturing
Resource Planning (MRP II) adalah perluasan konsep MRP atas area manufaktur
yaitu memadukan semua proses dalam manufaktur yang berkaitan dengan manajemen
bahan.
Keberhasilan
pengimplementasian MRP II bergantung pada:
1. Komitmen
manajemen puncak untuk mengimplementasikan MRP II dalam menjalankan bisnis.
2. Melakukan
analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai, menentapkan
rencana proyek dan Pjnya, pengontrolan sistem produksi fisik, dan memberikan
pelatihan bagi pemakai.
3. Pemilihan
hardware dan software yang baik
Manfaat
MRP II :
1. Penggunaan
sumber daya yang lebih efisien
2. Perencanaan
prioritas lebih baik
3. Meningkatkan
pelayanan pelanggan
4. Meningkatkan
moral dan semangat pekerja
5. Informasi
manajemen yang lebih baik
Pendekatan Just-In-Time (JIT)
Sistem
produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem
manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang
yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah
yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Berikut
ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1.
Arus material lebih cepat
2.
Ukuran lot kecil
3.
Waktu
4.
Membandingkan JIT dengan
pengolahan online dan MRP dengan batch
5.
Kanban menarik material,
sebaliknya MRP mendorongnya
6.
Komputer tidak ditekankan
5.3
Model
Sistem Informasi Manufaktur
Input
data/informasi
Input data yang dimaksud adalah
memasukkan data internal dan eksternal.
Data internal adalah seluruh data yang mendukung proses secara
keseluruhan meliputi, data sumberdaya manusia (SDM), material, mesin, transportasi,
frekuensi perawatan dsb.
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar perusahaan yang
mendukung proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat
untuk perhitungan biaya dalam manufaktur, dari awal sampai akhir periode. Data
ini meliputi, data pemasok (suplier), kebijakan pemerintah tentang listrik,UMR
dsb
- Subsistem Pemrosesan Data
Proses sistem ini adalah mengumpulan data intern yang
menjelaskan antara operasi manufaktur dan data di
lingkungan yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Contoh:
Pegawai bagian produksi memasukkan data ke dalam sistem melalui media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Setelah dibaca, data tersebut dimasukkan kedalam komputer pusat untuk memperbarui database.
Pegawai bagian produksi memasukkan data ke dalam sistem melalui media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Setelah dibaca, data tersebut dimasukkan kedalam komputer pusat untuk memperbarui database.
- Subsistem Pemrosesan Industri
Menyusun
standart produksi tentang lamanya proses produksi (cycle time)
sistem
yang terlatih khusus mempelajari tentang operasi manufaktur dan membuat saran perbaikan.
Industrial Engineering meliputi data khusu dari dalam perusahaan yang
menetapkan waktu proses yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
- Subsistem Inteligensi Manufaktur
Subsistem intelegensi manufaktur dapat di
gunakan ntuk mengetahui perkembangan terakhir tentang sumber-sumber material,
mesin dan pekerja. Yang termasuk dalam sub sistem intelegensi manufaktur yaitu
:
a.
Informasi pekerja,
seperti sistem kontrak, borongan atau tak berjangka harus diperhatikan oleh
manajemen manufaktur yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.
b.
Sistem formal,
manajemen manufaktur membutuhkan informasi pekerja melalui permintaan pekerja
yang dikirimkan ke bagian sumber daya manusia, dan data dari elemen-elemen
lingkungan yang terhubung dengan pihak pelamar.
c.
Sistem informal, arus
informasi antara pekerja dan manajemen berupa kontrak harian.
Kegiatan – kegiatan
yang terjadi di dalam intelijen manufaktur:
·
Pengumpulan
(pendokumentasian ) data dari lingkungan
·
Pengujian data,s
·
Pemeliharaan data
,untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
·
Keamanan data , untuk
menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
·
Pengambilan data
dalam bentuk laporan untuk memudahkan pengolahan data yang lain.
- Subsistem Produksi
Semua hal yang berkaitan dengan proses di
setiap bagian kerja atau departemen yang mengukur produksi.
- Subsistem Inventarisasi
Menunjukan inventarisasi bahan mentah dan
inventarisasi proses yang mencakup biaya pemeliharaan (carrying cost), tingkat
inventarisasi (di ukur dengan uang), backorder (pesanan pelanggan yang tidak
dapat di penuhi karena kekosongan stok), biaya pembelian (biaya yang muncul
ketika memesan ), jumlah pemesanan ekonomis (EOQ), jumlah pesanan
- Subsistem Kualitas
Sub sistem
kualitas adalah semua hal yang berkaitan dengan kualitas, biaya waktu, performa
kerja, atau pemilihan supllier. Fungsi sistem ini adalah bisa mengukur kualitas
material saat diubah.
- Subsistem Biaya
Sub sistem biaya berguna untuk mengukur biaya
yang terjadi selama aktivitas produksi. Unsur pengendalian biaya di golongkan
menjadi 2 yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan kagiatan
secara rinci saat terjadi proses produksi yang akurat.
a. Biaya
pemeliharaan
Biaya pemeliharaan biasanya di akui sebagai
persentase biaya tahunan barang , meliputi kerusakan , keusangan ,
pencurian , pajak dan asuransi
b. Biaya
pembelian
Biaya pembelian meliputi seluruh biaya yang
timbul akibat pemesanan material contoh : biaya telpon,, biaya sekertaris
,biaya formulir pesanan pembelian dsb
5.4
Membuat Manufaktur
Komputer Terpadu
Aplikasi
komputer dalam bidang manufaktur secara relative mengalami pola pertumbuhan
yang tidak terencana sebagian besar sama dengan cara perkembangan otomatisasi
kantor. Aplikasi komputer telah berkembang pada beberapa sector sekaligus, dan
manajer manufaktur hanya memanfaatkan peluang tersebut. Masalahnya adalah bahwa
sekarang terdapat begitu banyak aplikasi computer yang kita sulit untuk mengurus
semuanya.
CIM
(Computer-Integrated Manufacturing) atau manufaktur computer terpadu adalah
filsafat manajemen yang menyatakan bahwa semua teknologi produksi dan informasi
harus bekerja secara bersama-sama. CIM adalah suatu cara memandang bahwa sumber
produksi perusahaan adalah sebagai sebuah system dan cara pendefinisian,
pendanaan, pengelolaan, dan pengorganisasian semua proyek peningkatanm
kaitannya dengan sejauh mana mereka berpengaruh terhadap keseluruhan system
tersebut. CIM adalah pandangan system mengenai produksi bukannya pandangan molecular
yang hanya berhubungan dengan bagiannya secara terpisah.
5.5
Pemahaman Mengenai Apa
yang di Maksud dengan Eksekutif
Istilah eksekutif diterapkan agak bebas.
Tidak ada garis batas yang jelas yang memisahkan eksekutif dari manajer lain.
Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi manajer pada tingkat atas dari
hirarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan.
Selain perencanaan
jangka panjang, eksekutif sering dapat dibedakan dari manajer tingkat rendah.
Sebagian tetapi tidak berarti semua manajer tingkat rendah cenderung
mengutamakan kesehjateraan unit mereka sendiri. Kita dapat memperoleh pandangan
tambahan mengenai apa yang dilakukan eksekutif dengan memeriksa kontribusi yang
dibuat oleh tiga ahli teori manajemen—Henri Fayol, Henry Mintzberg, dan John
kotter.
Fungsi-fungsi
manajemen Fayol
Semua manajer malakukan fungsi-fungsi
manajemen yang sama—merencanakan, megorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan
dan mengendalikan.
Yang diyakini
secara luas adalah bahwa perencanaan sangat ditekankan pada tingkat eksekutif,
sementara fungsi-fungsi yang lain lebih penting bagi kinerja di tingkat-tingkat
yang lebih rendah.
Peran-peran
manajerial Mintzberg
Kita dapat juga medefinisikan tugas
eksekutif dalam peran-peran manjerial Henry Mintzberg. Ia yakin bahwa semua
manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap
tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah perundingan (negotiator).
Contohnya ialah tentang seorang manajer puncak yang merundingkan penggabungan
usaha (merger).
Agenda dan
jaringan Kotter
Bahwa para eksekutif mengatasi tantangan
pekerjaan mereka dengan mengikuti strategi tiga tahap. Pertama, mereka
menetapkan agenda—tujuan yang harus dicapai perusahaan. Kedua, eksekutif
membangun jaringan. Ini bukanlah jaringan komputer tetapi hubungan kerja sama
di antara ornag-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut. Ketiga,
eksekutif bekerja untuk menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat
sehingga para anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu. Eksekutif
mengadakan kontak tatap muka dengan sebanyak mungkin anggota jaringan akan
tetapi berkonsentrasi pada bawahan.
5.6
Kebutuhan Informasi Bagi
Eksekutif
·
Penelitian
Mintzberg
Mintzberg adalah orang pertama
yang melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif. Ia
mengidentifikasikan lima kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO—tugas
administrasi (desk work), panggilan telepon, pertemuan tak terjadwal, pertemuan
terjadwal, dan kunjungan.
·
Penelitian
Rockart dan Treacy
Istilah sistem
informasi eksekutif, atau EIS, pertama kali muncul dalam laporan penelitian
Rockart dan Treacy. Walau tidak disedikan definisi, para peneliti itu menemukan
bahwa sistem tersebut manampilkan:
- Tujuan sentral, eksekutif menggunkan
informasi komputer terutama dalam perencanaan dan pengendalian
- Inti data bersama, database berisi
informasi mengenai berbagai industri, pelanggan , pesaing dan unit-unit bisnis
dalam tiga periode waktu—masa lalu, masa kini dan masa depan
- Dua metode penggunaan utama,
eksekutif menggunkan EIS untuk mengakses status saat ini dan memproyeksikan
trend serta melakukan analisis pribadi atas data
- Organisasi pendukung, para eksekutif
dibantu oleh pelatih EIS dan sopir EIS. Pelatih EIS adalah anggota staf
eksekutif, jasa informasi, atau organisasi konsultasi luar yang menyediakan
bantuan dalam melalui sistem. Sopir EIS adalah anggota staf eksekutif yang
mengoprasikan peralatan bagi eksekutif.
Menemukan komputer
dalam perspektif
Eksekutif sangat
mengandalkan komputer, secara proporsional lebih sedikit pemakai komputer di
tingkat eksekutif daripada di tingkat lain. Terdapat dua kemungkinan alasan,
Pertama masalah pada tingkat eksekutif kurang terstruktur dan karena itu lebih
sulit untuk diddukung dengan pengolahan komputer. Kedua, eksekutif cenderung
lebih tua dan jarang mendapatkan kesempatan pelatihan komputer formal.
5.7
Sistem Informasi
Eksekutif Berdasarkan Komputer
Sistem
informasi eksekutif (executive information system), atau EIS, merupakan suatu
sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan
perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat
rincian. Para
eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang
perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success
factors), management by exception, dan model mental.
• Faktor-faktor penentu keberhasilan
Tahun 1961 D. Donald Daniel dari
McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor
ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri
kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model,
jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien.
CSF industri asuransi jiwa adalah\pengembangan personil manajemen agen,
pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk produk
asuransi.
• Management
by exception
Tampilan layar yang digunakan
eksekutif sering menyertakan management by exception dengan membandingkan
kinerja yang diharapkan dengan kinerja aktual. Perangkat lunak EIS dapat
mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan
oleh eksekutif.
• Model mental
Peran utama EIS adalah membuat
sintesis, atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk
meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sari ini disebut pemampatan
informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model
mental dari operasi perusahaan. Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan
istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat
penilaian dan perkiraan, untuk
memahami fenomena, untuk memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk
mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian
melalui pengganti (proxy).”
5.8
KEPUTUSAN IMPLEMENTASI
EIS
Untuk
menerapkan EIS berbasis komputer, ada 3 pertimbangan yang perlu dilakukan:
1. Perlukah kita mengembangkan EIS?
Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan sistem yang ada
sekarang.
Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada masing-masing perusahaan).
Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada masing-masing perusahaan).
2.
Apakah tersedia perangkat lunak
produktivitas perorangan siap pakai (prewritten
personal
productivity software) yang memenuhi kebutuhan eksekutif?
Jika ada , gunakan peralatan lunak tersebut
Jika tidak, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat lunak
Jika tidak, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat lunak
3.
Perlukah kita membeli perangkat
lunak EIS siap pakai?
Jika ya, perangkat lunak tersebut dibeli;
jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software).
jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software).
Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai antara lain :
– Contoh Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri. Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek. Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi eksekutif.
– Contoh Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri. Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek. Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi eksekutif.
– Contoh S/W awal EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive Software, Inc.dari
Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang S/W untuk PC sudah
banyak ada.
5.9
TREND
EIS DI MASA DATANG
4.
Penggunaan EIS di Perusahaan
Besar akan menjadi Umum.
Semakin banyak manajer tingkat menengah dengan latar belakang computer yang menanjak kejenjang eksekutif dan akan tertarik pada software EIS siap pakai, dan sebagian akan mengalokasikan sumber daya jasa informasi untuk pengembangan sistem pesanan. Semua kegiatan ini akan menghasilkan EIS pada hamper semua perusahaan besar.
Semakin banyak manajer tingkat menengah dengan latar belakang computer yang menanjak kejenjang eksekutif dan akan tertarik pada software EIS siap pakai, dan sebagian akan mengalokasikan sumber daya jasa informasi untuk pengembangan sistem pesanan. Semua kegiatan ini akan menghasilkan EIS pada hamper semua perusahaan besar.
5.
Kebutuhan akan Software EIS
Khusus Berharga Murah.
Tingkat penerapan EIS di masa depan bagi perusahaan kecil tidak begitu jelas. Alternatifnya Software EIS siap pakai dengan kualitas tinggi, mudah diterapkan dan digunakan. Kondisi ini akan tercapai dengan banyaknya pemasok yang memasuki pasar.
Tingkat penerapan EIS di masa depan bagi perusahaan kecil tidak begitu jelas. Alternatifnya Software EIS siap pakai dengan kualitas tinggi, mudah diterapkan dan digunakan. Kondisi ini akan tercapai dengan banyaknya pemasok yang memasuki pasar.
6.
SIM dan DSS Masa Depan Akan
Tampak Seperti EIS Masa Kini.
Adanya perluasan penggunaan EIS ke tingkat yang lebih bawah maka kelas baru software SIM dan DSS berisi banyak feature EIS.
Adanya perluasan penggunaan EIS ke tingkat yang lebih bawah maka kelas baru software SIM dan DSS berisi banyak feature EIS.
7.
Eksekutif akan menjaga Komputer
Dalam Perspektif.
Eksekutif selalu lebih menyukai komunikasi tatap muka, namun para eksekutif sadar bahwa komputer dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasi mereka secara lebih unggul. Dengan menyatukan komputer ke dalam sistem informasi mereka maka peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif
Eksekutif selalu lebih menyukai komunikasi tatap muka, namun para eksekutif sadar bahwa komputer dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasi mereka secara lebih unggul. Dengan menyatukan komputer ke dalam sistem informasi mereka maka peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif
Daftar pustaka
Komentar
Posting Komentar